Portal yang memudahkan orang bertransaksi keuangan

Tingkat literasi keuangan masyarakat di Indonesia sangat rendah. Menurut riset yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), indeks literasi keuangan masyarakat sangat mini alias hanya 21,8%. Ini berarti hanya sekitar 52 juta orang yang paham terhadap industri keuangan serta produk keuangan dengan baik.
Di tengah kondisi ini, muncul situs yang bisa jadi alternatif untuk mengenal produk keuangan secara detil. Situs tersebut berdomain www.cekaja.com yang dirintis oleh JP Ellis sebagai chief executive officer (CEO). Adapun pendanaan berasal dari Mountain South East Asia Venture yang berlokasi di Jakarta Barat.
Selain mendapat informasi, melalui Cekaja, Anda juga bisa membandingkan produk-produk finansial. Jadi, tak perlu bingung dalam membuat keputusan finansial. Meski sudah didirikan pada Januari tahun ini, Cekaja versi beta baru resmi meluncur pada April lalu. �Kami mulai dengan produk kredit dan deposito, tapi sekarang sudah diperluas dengan produk asuransi, bahkan langganan televisi kabel,� ujar Ellis.

Ia menerangkan Cekaja bertindak sebagai perantara untuk mempermudah nasabah melakukan keputusan finansial dan berlangganan televisi kabel. Pada akhirnya, yang menyediakan peminjaman ataupun menyimpan dana nasabah adalah lembaga keuangan, bukan Cek-aja. �Lewat CekAja.com, prosesnya lebih transparan, lebih gampang, dan lebih cepat. Nasabah juga tidak dipungut biaya oleh kami,� katanya.
Alhasil, masyarakat tak perlu lagi datang ke bank untuk mencari detail produk yang ditawarkan. Bahkan, dengan informasi yang lengkap di situs ini, masyarakat bisa membandingkan antara produk keuangan yang satu dengan yang lain.


Namun, Cekaja juga tetap butuh data pribadi nasabah yang ingin melakukan transaksi keuangan melalui portal tersebut. Hal ini sudah diatur oleh peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan.
Dus, nasabah yang mengisi formulir dan mendaftar sebuah produk di CekAja.com akan melakukan otorisasi khusus bahwa mereka bersedia untuk dihubungi oleh layanan call center. Tujuannya untuk verifikasi data.
Portal ini juga memberi layanan gratis jemputan kurir untuk syarat dokumen yang dibutuhkan secara fisik. �Setiap kegiatan konfirmasi dilakukan atas persetujuan pengguna Cek-aja alias nasabah,� ucap dia.
Cekaja juga akan memverifikasi setiap data pribadi yang di-input oleh nasabah ketika mengajukan aplikasi sebuah produk. Ketentuannya, data tersebut tak akan disebarkan pada pihak lain tanpa kesepakatan nasabah.

Untuk merambah startup ini, Ellis mengatakan dana yang dikeluarkan lebih dari Rp 1 miliar. Adapun pemasukan rutin startup ini berasal dari komisi yang diberikan lembaga keuangan. Sejauh ini, Ellis bilang, Cekaja bermitra dengan lebih dari 50 lembaga keuangan. Tiap transaksi keuangan yang terjadi di Cekaja, mitra akan memberikan komisi sesuai kesepakatan dengan Cekaja.
Meski enggan mengungkapkan besaran komisi yang diterima, Ellis menjelaskan kesepakatan dari tiap bank atau lembaga asuransi berbeda, begitu juga produknya.

Tonjolkan kelokalan
Ellis menyadari bahwa Cekaja bukanlah satu-satunya portal yang menawarkan jasa membandingkan produk keuangan. Akan tetapi, ia optimistis Cekaja bisa diterima karena menampilkan ciri khas lokal. �Portal lain berasal dari Kuala Lumpur, Singapura, tapi kembali lagi mereka rata-rata tidak punya fasilitas seperti kami, yakni call center, online chatting, dan konsultasi gratis,� tuturnya.
Menurut Ellis, portal lain juga hanya fokus pada satu produk keuangan. Sementara, kebutuhan finansial masyarakat sangat banyak. Selain itu, mungkin mayoritas startup lain belum bekerjasama dengan bank dan regulator. Berbeda dengan Cek-aja yang bermitra dengan lembaga keuangan agar nasabah juga yakin kerahasiaan data pribadi mereka terjaga.

Di situlah letak tantangan pengelola startup serupa Cekaja. Ellis beserta timnya harus bertemu dengan pihak lembaga keuangan untuk meyakinkan bahwa startup ini merupakan evolusi di dunia keuangan. �Kami harus kerjasama dengan bank atau lembaga keuangan lain karena kami tak mau main-main,� tegas Ellis.
Komitmen Cekaja untuk memberikan layanan terbaik berbuah manis. Pengguna Cekaja semakin banyak. Saban bulan, ada 200.000 pengguna portal ini. Sementara, yang jadi nasabah alias yang melakukan transaksi keuangan mencapai 50.000 orang. Sampai sekarang, transaksi yang paling ramai dilakukan ialah pinjaman atau kredit perbankan, KPR, asuransi kesehatan, dan kartu kredit.

Head of Content and Media Relations Cekaja.com, Irijanto, menambahkan, ciri lokal dari portal ini juga dengan menggunakan momen liburan seperti Lebaran atau Natal untuk memberi promo pada nasabah. Kenaikan harga BBM yang baru saja terjadi juga jadi ajang promosi Cekaja. �Untuk nasabah yang beli bensin dengan kartu kredit bisa mendapat cash back. Itu kan lokal, dan akan kami lakukan karena kami fokus pada nasabah,� kata Irijanto.

Selanjutnya, Ellis bilang, Cek-aja juga akan merambah ke negara tetangga. Ia baru saja meresmikan portal layanan finansial dengan nama I Compermo di Filipina mulai November. Filipina jadi pasar kedua yang dibidik Ellis karena karakteristik masyarakatnya mirip dengan Indonesia. Regulasinya pun tak jauh berbeda. �Cara menghitung bunga KTA atau KPR di Filipina dengan Indonesia menggunakan rumus yang sama, jadi kami yakin di sana portal ini juga akan berkembang,� ungkap dia.  

Layanan komplet menjaring nasabah
Kepuasan pelanggan menjadi kunci utama mengembangkan usaha yang menawarkan jasa. Strategi tersebut dilakukan oleh CekAja.com dengan membuat layanan komplet seperti call center, online chatting, dan artikel keuangan.
CEO Cekaja JP Ellis mengakui dibandingkan dengan portal lainnya, Cekaja tidak menduduki peringkat pertama dalam hal traffic alias kunjungan pengguna internet. �Akan tetapi dari sisi kualitas, kami jauh lebih bagus karena memberikan layanan yang lengkap,� tandas dia.

Berkaca dari keberhasilan portal Amazon atau Alibaba, Ellis menekankan pentingnya mengutamakan nasabah. Cekaja pun mengupayakan layanan yang komplet agar nasabah benar-benar paham sebelum mengambil keputusan.
Irijanto, Head of Content and Media Relations  CekAja.com, menambahkan, selama ini nasabah kerap kesulitan atau terkendala dalam melakukan transaksi kredit. Orang acapkali menemui kesulitan ketika ingin meminjam uang ke bank. �Biasanya kami mengarahkan dulu agar konsumen melakukan perbandingan bank yang terdaftar sebagai mitra kami,� tutur Irijanto. Selain itu, juga ada layanan konsultasi gratis dengan pakar di bidang keuangan.  

Sumber : kontan.co.id
http://belajar-cara-membuat-website.blogspot.com/

How to Contact Facebook Support: 7 Easy (& Direct) Ways

  We�re here for you. Thankfully, Facebook offers many options when seeking support. We developed this guide to show you all the ways to co...